Portofolio
dapat diartikan sebagai suatu wujud benda fisik, sebagai suatu proses sosial paedagogis, dan sebagai adjective. Sebagai benda fisik, protofolio
adalah bundel. Kumpulan atau dokumentasi hasil kerja peserta didik yang
terkumpul dalam satu bundel. Misalnya hasil tes awal (pre test), tugas-tugas
terstruktur, hasil tes akhir (pos test) dan sebagainya. Sebagai suatu proses
social paedagogis, portofolio adalah collection of learning experience
yang terdapat dalam pikiran peserta didik, baik yang berwujud pengetahuan
(kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotor). Sebagai adjective,
portofolio seringkali disandingkan dengan konsep lain, seperti konsep penilaian
sehingga dikenal dengan istilah penilaian berbasis portofolio (portofolio
based assessment) (Budimansyah, 2002).
Landasan
pemikiran pembelajaran portofolio mendasarkan diri kepada sejumlah hal sebagai
berikut.
1.
Empat pilar pendidikan.
Sebagai landasan pembelajaran portofolio adalah learning to do, learning to
know, learning to be, dan learning to live together yang dicanangkan
oleh UNESCO. Peserta didik harus diberdayakan agar mau dan mampu berbuat untuk
memperkaya pengalaman belajarnya (learning to do) dengan meningkatkan
interaksi dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik, social, maupun
budaya.